Thursday, May 6, 2010

Sri Mulyani

Sri Mulyani terpilih sebagai Managing Director World Bank ( Bank Dunia.) ditengah kecaman masyarakat terhadapnya dalam kasus bank Century. Terlepas dari kasus Bank Century, Sri Mulyani ( Ani ) memang pantas untuk terpilih sebagai Direktur Pengelola Bank Dunia. Tokoh yang menempati posisi di Bank Dunia adalah tokoh dunia yang sangat berpengaruh. Posisi bergengsi bagi politisi maupun ekonom kelas dunia. Tak banyak orang tercatat untuk memimpin lembaga keuangan ini. Mereka adalah segelintir orang yang berada digaris depan mengendalikan financial resource dunia untuk stabiltitas ekonomi bagi kemakmuran manusia di planet bumi ini.

Untuk menjadi pimpinan sebagai Managing director di bank dunia tidaklah mudah, Para calon harus melewati seleksi ketat dari Advisory Group yang mendapat tugas dari Chief Executif. Anggota Advisory Group ini terdiri dari orang-orang terkemuka yang akrab dengan tujuan Bank Dunia dan diambil dari kalangan akademisi, diplomat hubungan internasional, dan pembangunan internasional, perbankan, dan lembaga pembiayaan internatioanl. Jadi untuk memilih calon direktur Bank Dunia saja dilakukan oleh orang orang terpilih dan dikenal luas intergritas dan dedikasinya. Kalau dulu kandidat direktur cukup mendapat restu dari AS sebagai pemegang kendali utama Bank Dunia tapi sekarang tidak cukup AS. Mereka juga harus mendapat dukungan dari China, Jepang, Jerman, Francis dan Inggris. Benar benar tidak mudah. Calon yang terpilih benar benar harus qualified dan world class.

Dulu ketika awal dibentuknya, World bank memang didesign untuk kepentingan politik AS kususnya ketika paska perang dunia kedua. Awalnya Bank Dunia disebut sebagai reconstruction bank sesuai dengan kesepakatan pada Konferensi Bretton Woods. Pimpinannya selalu dari AS. Sejak itu , Bank Dunia telah menjadi alat ampuh bagi Amerika Serikat untuk menentukan arah politik dunia. Menjadi kekuatan Amerika mengontrol kebijakan politik semua Negara. Berbagai kebijakan multilateral tak bisa dilepaskan dari keberadaan Bank Dunia sebagai undertaker. Tak ada Negara yang berani keras bila Bank Dunia bersikap. Kalau tidak maka Negara itu akan kehilangan akses pendanaan. Suara miring mengatakan bahwa World bank lebih sebagai alat imperialisme AS.

Namun belakangan tugas Bank Dunia bergeser kepada lebih humanioara. Ini berkat kontelasi politik dalam negeri AS dan keingin AS menciptakan tatanan dunia baru. Makanya issu kunci bank dunia mengarah kepada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lingkungan bisnis yang memungkinkan sebagai cara Membangun kapasitas , memperkuat pemerintah dan mendidik pejabat pemerintah, implementasi sistem hukum dan peradilan perlindungan individu dan hak pribadi, pembentukan sistem kuangan yang kuat guna mendukung usaha mikro menjadi perusahaan yang lebih besar. dukungan bagi "upaya pembrantasan korupsi. Bank Dunia juga menyediakan platform untuk penelitian tentang masalah-masalah pembangunan, bagi para akadaemi.

Paska global crisis tahun 2008, Bank Dunia telah di reformed dengan masuknya Negara China sebagai anggota control. Amerika Serikat hanya mengontrol suara 15% di Bank Dunia dan ini tidak significant lagi untuk menempatkan Bank Dunia dibawah kendali Amerika Serikat . Hadirnya China sebagai penyeimbang dan Rusia beserta Negara lain seperti Mexico, India dan Korea Selatan telah membuat Bank Dunia hadir dengan wajah baru. Program utama Bank Dunia kedepan lebih kepada pembrantasan kemiskinan dan ikut berperan aktif menciptakan system pemeritahan yang bersih serta mendorong terbentuknya dana untuk energy yang akrap lingkungan. Sri Mulyani adalah tokoh dari Indonesia yang berbicara didepan forum KTT G20 pada tanggal 15 November 2008 (paska global crisis ) di Wahsington untuk sebuah reformasi World Bank. Dan kini dia dipercaya untuk menjadi managing director. Congratulation , Ani.

Lantas apa manfaatnya bagi Indonesia atas kepindahan Ani ke World Bank ? Biarlah sejarah nanti yang akan berbicara...

No comments:

Putin memenangkan Pilpres Rusia.

  Pemilu Rusia, memilih empat calon presiden, yaitu Putin, Leonid Slutsky, Nikolai Kharitonov, dan Vladislav Davankov. Hasilnya ?  Komisi Pe...